Afterburn Effect Infographic
Notice: Trying to access array offset on value of type null in /home/wwwaskja/public_html/wp-content/plugins/really-simple-facebook-twitter-share-buttons/really-simple-facebook-twitter-share-buttons.php on line 318
Ingin membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang singkat? Pahami infographic ini:
“HIIT dapat diaplikasikan pada berbagai cabang olahraga baik berenang, bersepeda, berlari, dan bahkan pada olahraga angkat beban.”
AFTERBURN EFFECT
(membakar kalori lebih banyak dengan durasi olahraga yang sama)
Konversi tenaga atau sistem metabolik manusia, layaknya mobil membutuhkan bensin sebagai bahan bakar, terbagi menjadi 3 yaitu Phospagen, Glycolytic, dan Aerobic Respiration (oxidative).
Semua sistem bertugas memberikan suplai tenaga untuk tubuh beraktivitas. Bedanya adalah pada jalur konversi dan intensitasnya yang berbeda.
Dalam aktivitas kardio seperti jogging, aktivitas olahraga berdurasi panjang yang biasanya dilakukan dengan intensitas yang rendah. Cardio intensitas rendah menggunakan Aerobic Respiration sebagai sumber tenaga dan sistem metabolik ini dominan menggunakan asam lemak dan glukosa di tubuh sebagai sumber tenaganya.
Mengapa Cardio intensitas rendah secara berlebihan tidak memberi banyak manfaat terhadap penurunan berat badan berhubungan dengan produksi hormon, asupan kalori pada sampel yang diteliti, dan beberapa faktor lain seperti peningkatan nafsu makan karena merasa telah berolahraga dalam waktu lama menimbulkan keinginan memberi hadiah kepada diri sendiri berupa makanan (rewarding system).
Berbeda halnya dengan olahraga intensitas tinggi seperti Circuit Training atau Sprint yang menggunakan kombinasi antara Phospagen dan Glycolytic sebagai sumber penghasil tenaga tubuh, Circuit Training lebih efektif karena olahraga intensitas tinggi memicu Afterburn Effect atau EPOC yang membakar kalori lebih banyak walaupun sudah selesai berolahraga dibanding intensitas rendah. Intensitas tinggi seperti Sprint juga membantu melatih kekuatan otot kaki.
Walaupun begitu, cardio intensitas rendah memiliki benefit tersendiri seperti mempercepat recovery (active recovery) otot tubuh yang rusak setelah berolahraga angkat beban jika dilakukan dengan porsi dan cara yang benar.
KESIMPULAN
Saran saya adalah kombinasikan antara kedua intensitas untuk menghindari kejenuhan berolahraga dan mendapat manfaat dari masing-masing intensitas. Tidak ada yang benar-benar lebih unggul jika diukur dalam jangka panjang.
Semoga bermanfaat
– Jansen
Post Comment