Karbohidrat Sederhana Pemicu Obesitas


Notice: Trying to access array offset on value of type null in /home/wwwaskja/public_html/wp-content/plugins/really-simple-facebook-twitter-share-buttons/really-simple-facebook-twitter-share-buttons.php on line 318

 

Karbohidrat sederhana merupakan jenis makanan yang harus dikurangi konsumsinya karena memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Efek samping dari terlalu sering mengkonsumsi karbohidrat sederhana adalah memicu lonjakan gula darah yang berlebihan, gampang lapar, mood swing, memicu makan secara berlebihan, memicu keinginan untuk makan yang manis, obesitas, sampai dengan penyakit kencing manis.

Bentuk karbohidrat sederhana yang sebaiknya tidak dikonsumsi adalah yang diproses secara berlebihan dan memiliki GI (Glycemic Index) yang tinggi contohnya seperti: roti, permen, gula, sirup jagung, snack, High Fructose Corn Syrup (HFCS), tepung putih, pasta, kue manis, dst.

“Pengecualian diberikan untuk buah-buahan, walaupun buah termasuk dalam kategori karbohidrat sederhana tetapi buah mengandung serat, vitamin, dan mineral serta kadar air yang tinggi sehingga aman untuk dikonsumsi dalam batas wajar dan tidak memicu lonjakan insulin seperti karbohidrat sederhana dari makanan yang diproses secara berlebih.”

Ketika mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang diproses secara berlebihan, respon tubuh terhadap peningkatan gula darah secara drastis adalah dengan memicu pelepasan hormon insulin dari pankreas secara berlebihan untuk mengantar gula darah di usus menembus ke sel-sel tubuh yang membutuhkan.

Apabila terlalu sering terjadi maka akan berdampak negatif bagi tubuh dan menyebabkan insulin resistance. Insulin juga merangsang sel untuk mengubah gula darah yang berlebihan tersebut menjadi sel lemak (trigliserida). Trigliserida merupakan cadangan energi yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi dalam batas yang wajar yang beredar di darah.

INSULIN RESISTANCE

Jika kita terlalu sering memakan karbohidrat sederhana maka jumlah insulin yang dihasilkan akan terus melonjak. Apabila terus berkelanjutan, respon sel tidak bekerja secara normal dan kehilangan kepekaannya terhadap insulin sehingga sel tidak memperoleh asupan glukosa sebagaimana mestinya. Karena respon sel tidak bekerja optimal maka lebih banyak gula darah yang diubah dan disimpan menjadi lemak tubuh. Itulah sebabnya, orang yang mengalami resitensi insulin sering mengalami kegemukan, mudah lelah, dan berisiko mengidap penyakit kencing manis.

SARAN

Batasi konsumsi karbohidrat sederhana seperti makanan yang diproses secara berlebihan serta makanan manis. Terapkan pola diet sehat dengan mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana dan ganti dengan karbohidrat kompleks seperti sayuran, buah, gandum, biji-bijian, dan sebagainya. Olahraga secara teratur untuk menjaga kadar gula darah dan membantu mempertahankan berat badan yang ideal.

– Jansen