Peptide YY: Hormon Peredam Rasa Lapar


Notice: Trying to access array offset on value of type null in /home/wwwaskja/public_html/wp-content/plugins/really-simple-facebook-twitter-share-buttons/really-simple-facebook-twitter-share-buttons.php on line 318

Setelah pembahasan tentang hormon leptin dan ghrelin pada artikel sebelumnya, artikel kali ini akan difokuskan untuk membahas tentang hormon Peptide YY karena ketiga hormon tersebut saling bersinergi dan memiliki peran yang sama pentingnya terhadap nafsu makan dan rasa lapar. Diagram di atas menunjukkan secara sederhana hubungan antara tingkat hormon leptin, ghrelin, dan peptide YY pada saat sebelum dan sesudah makan.

Peptide YY merupakan hormon peredam rasa lapar. Hormon ini dihasilkan oleh usus terutama setelah selesai makan yang bertujuan untuk menurunkan nafsu makan dan memicu rasa kenyang. Peptide YY juga bekerja untuk memperlambat pergerakan makanan pada saluran pencernaan. Semakin besar jumlah kandungan kalori pada makanan yang dikonsumsi maka semakin besar produksi Peptide YY.

Kadar tertinggi peptide YY mencapai puncaknya pada dua jam setelah selesai makan dan kemudian akan menurun secara berkala. Kadar peptide YY terendah terdeteksi pada saat bangun pagi (puasa saat tidur) atau setelah melalui durasi yang lama tanpa makan.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kadar Peptide YY

  • Orang yang mengalami obesitas cenderung memiliki kadar Peptide YY yang rendah, ini menjelaskan kenapa mereka selalu merasa cepat lapar. Berbanding terbalik dengan orang yang kurus yang memiliki kadar Peptide YY yang tinggi sehingga mereka tidak mudah lapar dan juga kesulitan dalam menikmati makanan.
  • Kadar peptide YY dapat diatur melalui pemilihan sumber makanan yang tepat. Makanan yang tinggi akan protein dan lemak terbukti menghasilkan Peptide YY lebih banyak daripada makanan yang mengandung tinggi akan karbohidrat.
  • Selain dari pemilihan sumber makanan, berolahraga juga meningkatkan produksi peptide YY. Contoh olahraga yang meningkatkan peptide YY adalah olahraga kardio seperti lari, bersepeda, jogging, berenang, senam, dll.
  • Mood berperan besar dalam produksi peptide YY. Orang – orang yang mengalami depresi yang berat seperti stress atau banyak pikiran memiliki kadar peptide YY yang tinggi. Hal ini menjelaskan mengapa sebagian besar dari mereka tidak merasa lapar dan mengalami penurunan berat badan yang drastis dan tidak sehat.

KESIMPULAN
Peptide YY juga memiliki peranan besar dalam mengatur rasa lapar dan nafsu makan karena semakin tinggi Peptide YY maka semakin kita merasakan kenyang. Dengan memahami bagaimana peptide YY bekerja, orang yang sedang mengalami obesitas dapat mengkombinasikan pola makan yang tinggi protein dan lemak dengan berolahraga teratur untuk membantu dalam menekan nafsu makan dan rasa lapar yang berlebihan.

– Jansen