Apakah Alzheimer’s Disease?


Notice: Trying to access array offset on value of type null in /home/wwwaskja/public_html/wp-content/plugins/really-simple-facebook-twitter-share-buttons/really-simple-facebook-twitter-share-buttons.php on line 318

Alzheimer’s Disease adalah penyakit degeneratif progresif otak yang menyebabkan gangguan berpikir dan mengingat yang serius dan merupakan bentuk paling umum dari demensia yaitu gangguan otak yang serius mempengaruhi memori, cara berpikir, dan keterampilan seseorang. Orang dengan Demensia seringkali mengalami kesulitan berpikir dan berbicara dengan jelas, mengingat kejadian, dan belajar hal baru. Ada banyak penyebab Demensia, tetapi penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari Demensia pada orang tua.

Alzheimer sulit dikenali dan anggota keluarga penderita seringkali terlambat dalam menyadari akan gejala penyakit ini sejak dini. Alzheimer bukan penyakit menular, melainkan sel-sel otak yang mengalami degradasi, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Risiko Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia dan penyusutan ini terus berlanjut dari waktu ke waktu sehingga mempengaruhi kemampuan otak. Alzheimer berkembang dan mempengaruhi area otak yang berbeda, sehingga menimbulkan beragam gangguan kemampuan dan perilaku yang bersifat permanen.

Terlalu sering lupa, misalnya lupa meletakkan kunci mobil, lupa nomor telepon, disorientasi waktu, keliru dengan keadaan sekitar, tidak mengenali anggota keluarga atau seringkali mengalami perubahan mood dan perilaku seperti menjadi agresif, paranoid, cepat marah, dan kehilangan minat dengan hobi yang pernah disukainya merupakan tanda-tanda dari penyakit Alzheimer.

Rangkuman tanda-tanda penyakit Alzheimer secara umum

  • Disorientasi ruang dan waktu. Sering lupa dengan waktu dan mudah tersesat. Ketika berjalan, penderita tidak tahu bagaimana sampai di sana dan caranya pulang ke rumah.
  • Kehilangan memori secara bertahap. Normal bila sesekali lupa dengan janji atau nama orang dan kemudian mengingatnya lagi. Penderita penyakit Alzheimer lebih sering lupa dengan hal-hal seperti itu dan tidak mengingatnya kembali, terutama bila baru terjadi. Masyarakat menyebutnya pikun.
  • Salah dan lupa menaruh barang seperti meletakkan sesuatu di tempat yang tidak semestinya.
  • Perubahan suasana hati yang bervariasi dari tenang menjadi menangis atau marah tanpa alasan yang jelas.
  • Perubahan kepribadian. Mudah khawatir, bingung, curiga atau menarik diri dari pergaulan, atau bertindak di luar karakternya. Mengalami gejala depresi dan juga dapat mengalami halusinasi, delusi, serta paranoid.
  • Menjadi sangat pasif dan memerlukan isyarat dan dorongan untuk terlibat atau dalam melakukan sesuatu.
  • Gagal melakukan secara tuntas hal-hal yang biasa dilakukan seperti menyiapkan masakan atau mengelola rumah tangga.
  • Lupa dengan kata-kata sederhana atau kata-kata pengganti sehingga kalimatnya sulit dimengerti.
  • Memiliki kesulitan yang signifikan dengan tugas-tugas yang bersifat abstrak seperti menghitung uang kembalian.

Perkembangan Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer banyak terdeteksi pada usia lanjut, namun ada juga yang dimulai sejak usia muda. Perkembangan Alzheimer biasanya berlangsung perlahan, bisa mencapai dua puluh tahun dari sejak diagnosis sampai kematian yang rata-rata sekitar 8 tahun setelah seseorang mengidapnya. Namun pada beberapa kasus dimana perkembangannya dapat berlangsung pesat. Hingga saat ini tidak ada perawatan yang dapat menghentikan perkembangan penyakit Alzheimer apabila sudah memasuki tahap parah atau akut. Bagian-bagian otak yang mengontrol memori dan cara berpikir yang akan terganggu terlebih dahulu. Seiring waktu, sel-sel di bagian lain dari otak juga akan ikut mati yang pada akhirnya akan menyebabkan kehilangan fungsi otak secara keseluruhan dan juga kematian.

Kategori Alzheimer menurut tingkatan keparahannya

  • Ringan: Pada tahap ini, yang biasanya berlangsung 3-4 tahun, gejala ringan seperti kehilangan memori membuat pasien membutuhkan pendampingan dan pengawasan.
  • Sedang: Penyakit telah berkembang dan pasien mengalami lebih banyak kesulitan fungsi sehari-hari sehingga mulai membutuhkan bantuan.
  • Parah: Bermasalah dengan komunikasi dan fungsi motorik. Pasien membutuhkan perawatan khusus, seringkali harus tinggal di panti jompo untuk pengawasan ekslusif.

Pengobatan dan Pencegahan

Pengobatan penyakit Alzheimer dapat dilakukan dengan mengubah pola hidup dan memperhatikan pola makan dengan baik. Karena Alzheimer merupakan penyakit degeneratif, maka mengobatinya akan membutuhkan proses dan waktu yang sangat panjang. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan dengan berolahraga dan makanan yang bernutrisi.

– Jansen

Post Comment