Fakta Pahit dari Fruktosa yang Manis


Notice: Trying to access array offset on value of type null in /home/wwwaskja/public_html/wp-content/plugins/really-simple-facebook-twitter-share-buttons/really-simple-facebook-twitter-share-buttons.php on line 318

sweet poison

Bagi kebanyakan orang, makanan atau minuman yang manis mungkin menjadi menu wajib yang harus dikonsumsi setiap harinya. Konsumsi dalam batas yang wajar tidak akan menimbulkan sesuatu yang berbahaya untuk tubuh, tetapi apabila berlebihan dan dalam jangka panjang tentu akan berdampak sangat buruk. Apalagi jika makanan manis tersebut berasal dari fruktosa yang terkandung di gula buatan seperti High Fructose Corn Syrup (HFCS) yaitu gabungan antara 55% fruktosa dan 45% glukosa atau seperti di Sukrosa, dengan komposisi kandungan gabungan 50% fruktosa dan 50% glukosa.

Fruktosa dan sukrosa banyak terkandung pada gula dapur, gula merah, gula granul, gula karamel, maple syrup atau sirup-sirup lain, soft drink sampai dengan produk-produk seperti permen maupun snack. Jajanan di emperan sekolah dan perkantoran, junk food seperti kue manis beraneka rasa di mall perbelanjaan seringkali menggunakan HFCS karena murah dan memiliki rasa manis berkali-kali lipat dibanding jenis gula yang lain.

Berbeda dengan glukosa yang dapat disimpan di dalam otot, tubuh manusia tidak menghasilkan fruktosa dan hanya organ hati yang dapat memproses fruktosa dan menyimpannya dalam kapasitas yang terbatas.

Sedikit informasi tambahan, selain dari makanan, tubuh manusia juga menghasilkan glukosa (gula darah) melalui jalur metabolik:

  • Glycogenolysis: pembentukan glukosa dengan memakai glycogen yang tersimpan dalam hati dan otot.
  • Gluconeogenesis: pembentukan glukosa dengan memakai sumber non karbohidrat seperti asam amino otot atau glycerol dari sel lemak.

Penasaran kenapa Fruktosa Berbahaya? Simak lebih lanjut artikel ini:

Pernahkah anda mendengar tentang Advanced Glycation End Product atau disingkat dengan AGEs? Apabila belum, AGEs adalah hasil dari reaksi kimiawi Glycation yaitu pengikatan glukosa ke molekul protein atau lemak tanpa melalui proses pengendalian dari enzim (enzim berperan dalam mengontrol reaksi kimiawi tubuh).

Belakangan ini kadar AGEs banyak digunakan sebagai petunjuk medis guna melihat kondisi pasien secara keseluruhan untuk menentukan apakah perlu perawatan intensif atau tidak karena banyak penelitian menemukan korelasi yang signifikan antara AGEs terhadap pasien dengan penyakit kronis seperti jantung koroner, kanker, katarak, dll. Penuaan juga meningkatkan kadar AGEs di dalam tubuh manusia dan dampak kronis dari kadar AGEs yang tinggi bersifat permanen.

SUMBER AGEs

AGEs terbentuk dari beberapa sumber yaitu:

makanan yang kita makan sehari – hari. Jika kita makan makanan dengan kadar gula tinggi (Glycemic index atau disingkat GI), maka reaksi kimiawi ini memiliki kemungkinan besar untuk terjadi. Selain makanan tinggi GI, makanan yang digoreng, dibakar, atau makanan yang diproses secara berlebihan juga memiliki kadar AGEs yang tinggi.

AGEs juga diproduksi dari internal tubuh yaitu hasil non-enzim seperti yang dijelaskan di atas yaitu melalui reaksi kimiawi yang disebut dengan Glycation. Kondisi ini disebabkan oleh Hyperglycemia atau kadar gula darah (glukosa) terlalu tinggi yang dimana glukosa kemudian bereaksi dengan asam amino dan lemak dalam membentuk AGEs. Peningkatan AGEs dalam darah akan merusak sel karena mengganggu struktur protein intrasel dan ekstrasel seperti kolagen. Dalam jangka panjang, penimbunan ini akan merusak membran basalis dan mesangium yang juga berpotensi merusak ginjal.

AGEs

Semua tipe gula dapat membentuk AGEs dan berita buruknya adalah fruktosa memiliki reaksi delapan sampai sepuluh kali lipat lebih reaktif dibanding tipe gula yang lain dalam membentuk AGEs. Selain itu, sangat banyak studi yang menyimpulkan bahwa konsumsi fruktosa berlebihan dapat menyebabkan Leptin Resistance dan Insulin Resistance serta peningkatan kadar trigliserida dalam darah yang merupakan sumber utama terbentuknya AGEs.

EFEK SAMPING AKUT LAIN DARI MENGKONSUMSI FRUKTOSA BERLEBIHAN
Fruktosa memberikan Efek berbeda daripada Glukosa
Minuman bergula dengan kadar glukosa dapat menurunkan tekanan darah dan memperlancar peredaran darah di otak, akan tetapi tidak pada minuman fruktosa. Orang yang meminum minuman berkadar glukosa lebih banyak merasa lebih kenyang dibanding dengan meminum minuman berkadar fruktosa.

Fruktosa Memicu Kebutaan
Apabila AGEs menumpuk pada bagian mata seperti kornea dan retina, maka dapat menyebabkan katarak atau degenerasi penglihatan.
Fruktosa Memicu Penyakit Jantung.

Konsumsi fruktosa yang berlebih membuat hati menyerap lemak dan kemudian diubah menjadi LDL (Low Density Lipo-Protein) yaitu kolestrol jahat yang dapat menyebabkan Fatty Liver dan dyslipidemia (lemak berlebih yang beredar di darah dan melekat pada dinding organ tubuh), yang berpotensi menyebabkan pengerasan pada dinding arteri dan memicu serangan jantung.

Fruktosa Memicu Hipertensi
Banyaknya fruktosa yang dikonsumsi juga dapat meningkatkan tekanan darah dan dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Fruktosa Menyebabkan Kanker
AGEs menyebabkan inflamasi pada tubuh yang memiliki hubungan yang erat dengan berkembangnya sel-sel kanker.

Fruktosa Memicu Obesitas
Fruktosa merupakan pemicu De Novo Lipogenesis yaitu jalur enzimatik yang merubah karbohidrat menjadi lemak sehingga dapat dengan mudah memicu obesitas.

Fruktosa Memicu Kerusakan Kulitadvanced-glycation-endproducts-age-for-aging-skin
Peningkatan AGEs dalam darah akan merusak sel karena mengganggu struktur protein intrasel dan ekstrasel seperti kolagen. Dengan rusaknya kolagen maka kulit akan menjadi kehilangan elastisitas, kering, dan mudah keriput.

CATATAN & SARAN

Setelah mengetahui kenapa kita sebaiknya berhati-hati terhadap gula, hal yang perlu diluruskan adalah buah-buahan dan sayuran juga mengandung gula tetapi gula yang terkandung adalah alami dan jumlahnya juga tidak banyak. Selain itu, tubuh kita sudah terbiasa untuk mencerna buah dan sayur yang tinggi akan kadar air, serat, vitamin, dan mineral serta antioksidan. Bahaya gula yang dimaksud di atas merupakan fruktosa buatan yang diproduksi melalui pabrikan atau yang telah melalui berbagai macam proses kimiawi contohnya seperti High Fructose Corn Syrup (HFCS).

Untuk meminimalkan potensi AGEs, disarankan mengurangi sebisa mungkin makanan yang digoreng, dibakar, atau makanan – makanan yang diproses secara berlebihan seperti junk food kemudian perbanyak konsumsi makanan alami seperti sayuran, buah, kacang, daging putih seperti ayam dan ikan. Jangan lupa untuk berolahraga secara teratur dan cukup istirahat agar kesehatan tubuh selalu terjaga sehingga terhindar dari penyakit – penyakit kronis.

Semoga bermanfaat.

– Jansen