Mitos Diet Terpopuler Bagi Wanita
Notice: Trying to access array offset on value of type null in /home/wwwaskja/public_html/wp-content/plugins/really-simple-facebook-twitter-share-buttons/really-simple-facebook-twitter-share-buttons.php on line 318
Ketika hendak memulai atau menjalani suatu diet yang baru, maka banyak sekali para wanita yang masih keliru pemahamannya mengenai dasar dari diet itu sendiri. Arti dari diet itu sendiri seringkali disalah-artikan dengan tidak makan atau mengurangi asupan makan secara drastis, yang dimana arti diet sebenarnya adalah pola makan. Kondisi ini diperparah oleh metode, asumsi, dan perilaku diet keliru yang disebarkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab yang tidak mempunyai dasar pengetahuan mengenai diet yang benar atau berpendidikan yang benar tetapi memiliki tujuan tertentu yang hanya menguntungkan salah satu pihak.
Mereka yang tidak mengetahui hal ini kemudian mengikuti cara-cara salah yang populer dan dilakukan oleh banyak orang tanpa menganalisanya dengan baik terlebih dahulu, sehingga akhirnya terjebak juga dengan cara yang salah tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama. Perlu diketahui, untuk mengkoreksi pandangan salah yang telah mengakar pada seseorang membutuhkan proses yang tidak mudah dan relatif lebih lama daripada mempelajari dari awal metode diet yang benar.
Oleh karena alasan-alasan di atas dan agar para wanita terhindar dari mitos-mitos merugikan yang sudah populer, simak sebagian besar mitos tersebut yang telah saya kumpulkan dan lengkap disertai dengan penjelasannya.
Berikut ini merupakan mitos – mitos yang sangat populer di kalangan wanita:
1. Latihan Beban Akan Membuat Wanita Berotot
Perlu dipahami terlebih dulu bahwa otot memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada lemak namun tidak memerlukan banyak ruang. Jadi, dua wanita yang berat badannya sama bisa tampak sangat berbeda jika salah satu memiliki rasio otot atau lemak yang lebih tinggi. Berat karena otot adalah berat badan yang baik karena wanita akan lebih kuat, tampak lebih langsing, dan lebih fit. Kondisi ini juga membuat metabolisme lebih aktif, jadi dengan memiliki lebih banyak otot maka proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh akan lebih tinggi sehingga tubuh tetap ideal dan tidak mudah gemuk kembali.
Wanita tidak akan gampang dan hampir mustahil mempunyai badan yang berotot, karena pengaruh dari hormon estrogen yang sangat dominan dalam tubuh wanita dan kadar testosterone yang tidak setinggi pria, jadi jangan takut untuk memulai latihan beban. Apabila Anda pernah melihat wanita berotot dan kekar layaknya binaraga laki-laki, saya dapat menjamin 100% bahwa mereka memakai steroid atau sejenisnya.
2. Karena Sudah Rutin Berolahraga Maka Bebas Makan
Perilaku seperti ini tidak akan membantu dalam proses menurunkan berat badan, justru akan menyia-nyiakan olahraga yang telah dilakukan karena meskipun kita telah membakar kalori ketika berolahraga, sebenarnya jumlahnya tak sebanyak yang mungkin diperkirakan. Makanlah sesuai jumlah kalori yang telah ditentukan dan bakarlah kalori sebanyak 5-20% dari jumlah kebutuhan asupan kalori harian untuk membantu menurunkan berat badan.
3. Semua Kalori Pada Makanan Sama Saja
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tak ada sumber makanan dengan kalori yang sama besarnya. Ada makanan tertentu yang membutuhkan upaya lebih agar dapat diproses tubuh sehingga memerlukan kalori yang lebih banyak ketika dicerna. Makanan seperti sumber protein daging yang rendah lemak, makanan tinggi serat seperti buah, sayuran, dan gandum utuh dapat meningkatkan pembakaran kalori lebih banyak karena memiliki TEF (Thermic Effect of Food) yang tinggi.
Wanita yang mengkonsumsi makanan yang butuh upaya besar untuk dicerna tersebut terbukti memiliki lingkar pinggang yang lebih ramping daripada wanita yang makan makanan yang lembut dan mudah dicerna seperti karbohidrat sederhana, karena serat dan protein dalam makanan tersebut membutuhkan begitu banyak upaya agar dapat dicerna.
4. Makan Berlemak Akan Membuat Tubuh Gemuk
Tubuh memerlukan lemak tetapi secukupnya. Sebaiknya mengkonsumsi lemak baik (monounsaturated fat) atau lemak tak jenuh tunggal contohnya yang berasal dari minyak zaitun, telur, kacang-kacangan, dan alpukat. Pola makan yang kaya dengan lemak baik dapat membantu mengurangi berat badan dan lemak tubuh serta menjaga persendian tubuh. Selain itu, makanan yang kaya akan lemak baik dapat membantu mengatasi rasa lapar dalam jangka waktu yang relatif lama dan membantu penyerapan vitamin dan mineral. Yang perlu dibatasi adalah asupan lemak jenuh dan hindari lemak trans seperti makanan yang digoreng.
5. Wanita Lebih Sulit Menurunkan Berat Badan Ketimbang Pria
Secara biologis, pria tercipta dengan massa otot yang lebih besar dibanding wanita. Metabolismenya tetap bekerja lebih tinggi saat tidur, meskipun mungkin tinggi dan berat badannya sama dengan wanita. Secara umum wanita memiliki lebih banyak lemak tubuh dibanding pria dan tubuh wanita juga lebih cenderung menyimpan lemak karena memiliki kadar hormon estrogen yang lebih tinggi. Tapi tak perlu khawatir, karena masalah ini masih dapat diatasi dengan menambahkan latihan kekuatan / angkat beban ke dalam rutinitas olahraga sedikitnya dua-tiga kali seminggu untuk mengurangi lemak dan menambah massa otot yang dapat mempercepat proses metabolisme sehingga tubuh dapat membakar lemak lebih banyak.
6. Makan Setelah Jam 7 Malam Membuat Berat Badan Naik
Tidak ada bukti bahwa mengkonsumsi makanan di waktu tertentu menyebabkan penambahan berat badan, begitu juga sebaliknya, tidak ada bukti bahwa makan di waktu tertentu dapat membantu menurunkan berat badan. Kenyataannya, mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar di malam hari menunjukkan bahwa kita memiliki pola makan yang salah. Baik itu melewatkan waktu makan di pagi atau siang hari, atau keliru dalam memilih sumber makanan yang bernutrisi dan mengenyangkan. Jalan terbaik untuk mengatasi nafsu makan yang tinggi di malam hari adalah dengan mengatur pola makan keseharian dengan membagi asupan makanan secara merata dan teratur agar gula darah stabil sehingga tidak memicu rasa lapar yang berlebihan.
7. Metabolisme Menurun Akibat Bertambah Usia
Keliru apabila menyalahkan peningkatan berat badan hanya dipicu oleh bertambahnya usia semata. Kebanyakan orang mengalami kenaikan berat badan saat semakin tua karena disebabkan oleh penurunan massa otot yang menentukan besar kecil metabolisme di tubuh. Kita membutuhkan massa otot yang banyak untuk mempertahankan metabolisme tetap tinggi sehingga tubuh tidak dengan mudah menumpuk lemak. Semakin bertambah tua usia, semakin disarankan untuk melakukan olahraga angkat beban dan mengkonsumsi makanan yang tinggi nutrisi agar mampu mempertahankan atau bahkan menambah massa otot sekaligus menjaga fungsi motorik tubuh.
8. Makan Lebih Sering Meningkatkan Metabolisme
Ini merupakan mitos yang sangat populer sekali dan sering dilontarkan oleh ahli yang tidak memiliki pengetahuan yang benar. Penyampaian yang salah hanya memicu pemahaman yang salah karena makan lebih sering tidak mempengaruhi DIT (Dietary Induced Thermogenesis) atau metabolisme tubuh sama sekali. Yang menentukan besar kecilnya kalori yang digunakan dalam memperoses suatu makanan berhubungan dengan TEF (Thermic of Food) dari sumber makanan tersebut dan bukan dari seberapa sering kita makan. Sekedar informasi, tujuan dari para ahli nutrisi luar dalam menyarankan frekuensi makan lebih sering adalah agar mengatasi keinginan atau nafsu makan yang besar sehingga dapat memicu asupan makan berlebihan yang seringkali disebabkan karena melewatkan waktunya makan.
9. Makanan Sehat Tidak Membuat Tubuh Gemuk
Salah satu mitos yang fatal dan seringkali dialami bagi yang telah menjaga dengan baik sumber makanannya adalah berpendapat bahwa makanan yang sehat tidak membuat mereka gemuk. Dengan mengesampingkan pengaruh hormon, massa otot, tingkat aktivitas, dll maka perlu diketahui bahwa naik atau turun berat badan ditentukan oleh jumlah keluar dan masuk kalori ke tubuh kita. Kalori in > out maka berat badan akan naik, begitu juga sebaliknya, Kalori in < out maka berat badan akan turun.
10. Menghindari Sumber Karbohidrat
Dengan banyaknya mitos buruk dan keliru seputar karbohidrat, tidak heran banyak wanita yang sedang memperhatikan berat badannya menjadi takut untuk makan makanan yang mengandung karbohidrat dan bingung harus mempercayai yang mana. Mitos ini disebabkan oleh banyaknya junk food seperti cake, permen, snack, kue atau sejenisnya yang tinggi akan karbohidrat sederhana seperti gula. Perlu diketahui, mengkonsumsi karbohidrat terlalu rendah dapat berefek negatif terhadap kinerja otak sehingga tidak dapat bekerja secara optimal. Selain berguna untuk kinerja otak, karbohidrat juga merupakan sumber tenaga yang terbaik untuk manusia dalam melakukan aktivitas keseharian dan berolahraga.
Pilih lah sumber karbohidrat yang baik yaitu karbohidrat kompleks contohnya seperti sayuran, buah, ubi, singkong, nasi merah, oatmeal, atau jagung. Karbohidrat kompleks tidak memicu lonjakan insulin sehingga membuat kita tidak cepat lapar kembali, memberikan suplai tenaga yang konstan, tidak mudah dirubah menjadi sel lemak, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Itu lah penjelasan dari beberapa mitos yang populer beserta solusinya, semoga bermanfaat untuk para wanita maupun pembaca pria agar tidak memiliki pemahaman yang salah. Apabila ada tambahan mitos, mohon kontribusi dari anda dengan menuliskan pertanyaan pada kolom komentar agar saya dapat bantu menjelaskan.
– Jansen
1 comment